Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Buku Mengenal 25 Teori Sastra

Judul: Mengenal 25 Teori Sastra
Penulis: Yohanes Sehandi
Genre: Teori Sastra
Penerbit: Ombak, Yogyakarta
Cetakan 1: 2014
Cetakan 2: 2016
Cetakan 3: 2018
Tebal: xiv + 212 halaman
ISBN: 978-602-258-187-1
Harga Buku Cetak: Rp 75.000 
(+ Ongkos Kirim JNE)
Harga Buku PDF: Rp 25.000 
(Buku Dirim Lewat WA)
Berminat Hubungi WA: 081 339 004 021
Rekening BNI Nomor 0496601959
Atas Nama: Sehandi Yohanes

Pengantar Penulis

Buku Mengenal 25 Teori Sastra ini disusun sebagai buku referensi mahasiswa dalam mengikuti Mata Kuliah Teori Sastra. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas, pada Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP), dan pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP). Diberikan pada semester pertama atau kedua dengan bobot 3 SKS (satuan kredit semester).           

Pada awalnya buku ini berupa diktat yang digunakan secara terbatas oleh para mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Flores, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Setelah melalui proses penyempurnaan berkali-kali akhirnya diterbitkan dalam bentuk buku. Disusun dengan gaya penyajian sederhana berdasarkan bahan-bahan dasar dari berbagai buku referensi yang relevan guna memenuhi kebutuhan para mahasiswa.

Hal yang tak terhindarkan dalam penyusunan buku ini adalah mengadopsi sejumlah nama teori dan konsep teoretis dari sejumlah disiplin ilmu sosial dan humaniora lain guna melengkapi nama dan konsep teori sastra yang sedang berkembang di Indonesia pada saat ini. Meskipun mengandung konsep teoretis, namun karena disajikan dengan sederhana, para mahasiswa tidak sulit memahami isi buku ini. Kiranya buku ini masuk dalam deretan buku referensi teori sastra yang sudah beredar, baik buku yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun buku terjemahan.

Ada pendapat yang menyatakan, belajar teori sastra itu membosankan, kering, dan kaku karena mempelajari pendapat para ahli sastra yang beragam latar belakang minat dan spesialisasi, dirumuskan berbelit-belit, penuh dengan istilah teknis keilmuan sehingga tidak gampang untuk dipahami. Sebaliknya, ada pendapat yang menyatakan bahwa belajar teori sastra itu menarik dan mengasyikkan, sebab teori-teori yang ditawarkan merupakan hasil pemikiran para ahli sastra yang berasal dari berbagai belahan dunia sehingga kita dapat menyelami khazanah dunia sastra secara lebih mendalam, membuat kita lebih percaya diri. 

Teori sastra merupakan akumulasi pergulatan intelektual para pemikir sastra sepanjang perjalanan sastra, sejak awal mula sampai dengan saat ini, sehingga konsep-konsep teoretis itu akan sangat membantu siapa saja yang mempelajari teori sastra secara lebih mendalam dan komprehensif.

Teori sastra bermacam-macam berdasarkan temuan para ahli sastra sepanjang perjalanan sastra dari berbagai belahan dunia. Kalau mahasiswa tidak memiliki kerangka berpikir yang terarah dan sistematis dalam memahami teori-teori itu, bisa bingung sendiri. Untuk menghindari kebingungan, penulis memperkenalkan teori-teori sastra dalam buku ini bertitik tolak dari pandangan ilmuwan sastra yang banyak diperbincangkan orang. Ilmuwan sastra yang dimaksud adalah M. H. Abrams (nama lengkapnya Meyer Howard Abrams). Kerangka berpikir Abrams dalam menghampiri atau mendekati karya sastra sederhana, komprehensif, dan mudah dipahami.

Dalam bukunya The Mirror and the Lamp: Romantic Theory and the Critical Tradition (1971), Abrams mengemukakan empat model atau kerangka (framework) pendekatan sastra yang sederhana, tetapi cukup komprehensif dan efektif dalam menggambarkan fenomena sastra secara menyeluruh sebagai produk kebudayaan manusia. 

Keempat jenis pendekatan sastra Abrams itu adalah (1) pendekatan objektif, menitikberatkan analisis pada karya sastra, (2) pendekatan ekspresif, menitikberatkan analisis pada pengarang, (3) pendekatan pragmatik, menitikberatkan analisis pada pembaca, dan (4) pendekatan mimetik, menitikberatkan analisis pada lingkungan masyarakat sastra. Keempat pendekatan sastra Abrams inilah yang melahirkan sekian banyak teori sastra. Atau dengan kata lain, teori-teori sastra yang ada berinduk pada keempat pendekatan sastra Abrams tersebut.

Sebanyak 25 teori sastra yang diperkenalkan dalam buku ini yang berinduk pada keempat pendekatan sastra Abrams. Perinciannya, sebanyak 9 teori sastra berinduk pada pendekatan objektif (Bab V), 3 teori sastra berinduk pada pendekatan ekspresif (Bab VI), 3 teori sastra  berinduk pada pendekatan pragmatik (Bab VII), dan 10 teori sastra berinduk pada pendekatan mimetik (Bab VIII). Ke-25 teori sastra ini, baik nama maupun isi konsep, prinsip, kategori, dan kriteria dijelaskan secara sederhana dengan mengambil intisari pandangan para penulis buku teori sastra yang dijadikan sebagai referensi dan tercantum pada daftar pustaka buku ini.

Penulis menyadari bahwa 25 teori sastra yang diperkenalkan dalam buku ini bisa saja menimbulkan perbedaan pendapat. Tentang kemungkinan adanya perbedaan pendapat itu, penulis mengikuti nasihat Nyoman Kutha Ratna, seorang ilmuwan sastra Indonesia terkemuka pada saat ini, dari Fakultas Sastra Universitas Udayana, Denpasar

 Pada bagian Kesimpulan bukunya Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra (cetakan ke-4, 2009, halaman 361), guru besar ini memberi nasihat berharga kepada kita semua: “Perbedaan pendapat tentang teori sastra tidak pernah berakhir dan tidak perlu diakhiri. Perbedaan pendapat menunjukkan adanya dinamika kehidupan sastra sebab di dalam perbedaan tersebut justru terkandung ide-ide yang baru, yang pada gilirannya akan menghasilkan berbagai pendapat baru.”

Dalam buku ini diselipkan juga sejumlah gambar kover buku sastra yang relevan, fotopas sejumlah sastrawan, dan fotopas sejumlah tokoh penemu atau pelopor teori sastra yang berjasa besar dalam menemu dan mengembangkan konsep pemikiran yang kemudian diterima umum sebagai teori sastra. Tujuan menyelipkan sejumlah gambar dan fotopas ini tidak sekadar sebagai variasi menambah daya tarik buku, tetapi juga untuk memudahkan para mahasiswa mengingat judul-judul buku, nama dan wajah para sastrawan dan para penemu atau pemikir teori sastra yang berjasa itu. 

Fotopas diambil secara acak dari berbagai sumber media massa, sedangkan fotopas para pemikir teori sastra tingkat dunia sebagian besar diakses dari situs internet, antara lain dari: www.sociosite.net/topics/sociologists.php (Famous Sociologists: Strong Shoulders to Stand On).Terima kasih kepada berbagai pihak, terutama sumber media massa, baik yang sudah disebutkan maupun yang tidak dapat disebutkan satu per satu di sini, yang merupakan sumber pengambilan gambar untuk buku ini.

Pada bagian akhir pengantar ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Universitas Flores, Alexander Bala Gawen dan Imelda Oliva Wisang, yang mempercayakan saya mengasuh Mata Kuliah Teori Sastra ini sejak tahun 2011. Terima kasih kepada Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif), Laurentius D. Gadi Djou, dan Rektor Universitas Flores, Stephanus Djawanai, yang terus mendorong para dosen untuk meneliti dan menulis karya ilmiah. Terima kasih kepada rekan-rekan dosen Prodi PBSI Universitas Flores, di antaranya Pius Pampe, Theodorus Uheng Koban Uer, Yosef Demon Bataona, M.M. Bali Larasati, Veronika Genua, dan M.M. Sinta Wardhani yang dengan kesadaran bersama membangun tradisi ilmiah di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Flores.

Tanggapan balik berupa usul-saran dan kritik dari berbagai pihak yang membaca dan menggunakan buku ini sangat diharapkan untuk penyempurnaan pada edisi berikutnya. Sekecil apapun usul-saran dan kritik yang diberikan akan diterima dengan senang hati.

Universitas Flores, Ende, 9 April 2014

Yohanes Sehandi

Daftar Isi
Bab I Gambaran Umum tentang Sastra 
1.  Pengertian Sastra
2.  Awal Mula Sastra
3.  Karakteristik Sastra
4.  Fungsi Sastra
Bab II Bidang Kajian Ilmu Sastra
1.  Munculnya Ilmu Sastra
2.  Bidang Kajian Monodisiplin
3.  Bidang Kajian Multidisiplin
Bab III Bidang Kajian Karya Sastra
1. Karya Sastra Prosa
2. Karya Sastra Puisi
3. Karya Sastra Drama
Bab IV Pendekatan Sastra dan Teori Sastra
1. Hakikat Pendekatan Sastra
2. Pendekatan Rene Wellek dan Austin Warren 
3. Pendekatan M. H. Abrams 
4. Hakikat Teori Sastra
5. Teori Sastra dalam Lintasan Zaman
Bab V Teori-Teori Sastra Berdasarkan Pendekatan Objektif
1. Teori Formalisme
2.  Teori Strukturalisme
3.  Teori Semiotika
4.  Teori Naratologi
5.  Teori Dekonstruksi
6.  Teori Psikoanalisis 
7.  Teori Konflik
8.  Teori Stilistika
9.  Teori Nilai  
Bab VI Teori-Teori Sastra Berdasarkan Pendekatan Ekspresif
1.  Teori Biografis
2.  Teori Ekspresivisme
3.  Teori Romantisme
Bab VII Teori-Teori Sastra Berdasarkan Pendekatan Pragmatik
1.  Teori Resepsi
2.  Teori Persepsi
3.  Teori Intertekstual
Bab VIII Teori-Teori Sastra Berdasarkan Pendekatan Mimetik  
1. Teori Sosiologi   
2. Teori Strukturalisme Genetik
3. Teori Marxisme
4. Teori Neomarxisme      
5. Teori Hierarki Kebutuhan
6. Teori Hegemoni
7. Teori Feminisme
8.Teori Queer
9. Teori Mitologi
10. Postkolonialisme
Daftar Pustaka

 

 

 

Post a Comment for "Buku Mengenal 25 Teori Sastra"