Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menulis Sebagai Hobi dan Profesi

Dunia tulis-menulis atau karang-mengarang memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri dibandingkan dengan jenis kegiatan atau profesi mana pun. Tidak sedikit orang bercita-cita menjadi seorang penulis. Tidak sedikit pula orang tergoda untuk menggelutinya, meskipun hanya sebagian kecil saja yang berhasil meraihnya. 

“Menulis adalah memahat peradaban dan pembaca adalah jantung buku saya,” kata Helvy Tiana Rosa, sastrawan Indonesia yang merintis pembentukan komunitas sastra di Indonesia. “Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah,” tulis sastrawan legendaris Indonesia, Pramoedya Ananta Toer (1925-2006), dalam novel Rumah Kaca (1988).

Keunggulan dan keunikan dunia tulis-menulis dibandingkan dengan kegiatan atau profesi manapun, membuat dunia tulis-menulis ini menyedot minat sebagian besar orang untuk menggelutinya. Keunggulan dan keunikan itu pulalah yang membuat dunia tulis-menulis dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, penuh dengan pesona dan mendatangkan berbagai nilai bagi kehidupan dan kemajuan peradaban manusia.

Dalam dunia modern seperti sekarang ini, kegiatan menulis atau mengarang mempunyai kaitan erat dengan kegiatan rutin/harian seseorang, baik sebagai  kegemaran atau hobi maupun sebagai bidang kerja atau profesi

Tentang hobi dan profesi ini, The Liang Gie dalam bukunya Pengantar Dunia Karang-Mengarang (1992) menyatakan: Setiap orang untuk kegairahan hidupnya perlu mempunyai suatu kegemaran atau hobi, sedangkan untuk kelangsungan hidupnya harus memiliki suatu bidang kerja atau profesi. Hobi yang digeluti dengan penuh kegembiraan, membuat hidup ini menarik hati, dan profesi yang dijalani dengan penuh rasa tanggung jawab, membuat hidup ini mengandung arti!

Aktivitas tulis-menulis yang merupakan salah satu aktivitas penting masyarakat modern pada saat ini, bisa dikelompokkan sebagai hobi atau kegemaran yang menggairahkan hidup, bisa pula sebagai bidang kerja atau profesi yang menjadi sumber penghidupan.  

Berkat kemajuan peralatan teknologi modern dewasa ini yang cukup banyak menggantikan tenaga manusia, menyebabkan banyak waktu seseorang menjadi longgar. Waktu yang longgar itu alangkah baiknya apabila diisi dengan kegiatan menulis atau mengarang, daripada ngobrol tak tentu arah atau gosipin tetangga sebelah rumah yang bisa merusak hubungan kekerabatan.        

Aktivitas menulis atau mengarang merupakan sebuah solusi atau alternatif. Duni tulis-menulis penuh pesona, mengandung nilai, bermanfaat, dan menyenangkan. Semua orang bisa melakukannya: pelajar, mahasiswa, dosen (apalagi), PNS, pegawai swasta, pejabat, guru, ibu rumah tangga, penganggur, pedagang, pensiunan, dan lain-lain.  

Orang yang sudah pensiun atau purnabakti, yang tentu sudah punyai tumpukan bekal pengetahuan dan pengalaman berharga, bagus sekali kalau dibagi-bagikan kepada pelbagai pihak lewat tulisan. Betapa indahnya hidup ini apabila bisa dan rela berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain, demikianlah salah satu ungkapan bijak dari Kahlil Gibran, seorang penyair kaliber dari Timur Tengah.     

Menulis sebagai hobi atau kegemaran tujuan utamanya untuk memperoleh kesenangan diri dan membuat kehidupan sehari-hari senantiasa menarik dan menggairahkan, apalagi kalau dilakukan dengan penuh keterlibatan diri. Melakukan sesuatu dengan serius dan penuh keterlibatan diri akan terjadi katarsis (chatarsis), yakni suatu proses kejiwaan sebagai pelepasan segala beban pikiran dan perasaan yang menimbulkan kelegahan batin. Kelegahan batin inilah yang mempengaruhi kesehatan jasmani dan rohani seseorang.

Menulis sebagai bidang kerja atau profesi, semakin nyata dan dibutuhkan berbagai pihak, tidak saja pada dewasa ini juga untuk masa-masa mendatang. Berkat kemajuan yang pesat di bidang penerbitan/publikasi, baik penerbitan buku, penerbitan majalah dan surat kabar, juga penerbitan media online pada akhir-akhir ini, membuat profesi menulis mendapat tempat terhormat dalam masyarakat, yang tidak kalah gengsi dengan profesi yang lain. *

Oleh YohanesSehandi
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Flores, Ende

Post a Comment for "Menulis Sebagai Hobi dan Profesi"