Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

Artikel ini membahas jenis-jenis karya tulis ilmiah yang dikenal luas dalam dunia tulis-menulis dan dalam dunia perguruan tinggi. Jenis-jenis karya tulis ilmiah ini disusun berdasarkan ciri-ciri karya tulis ilmiah (lihat tulisan Yohanes Sehandi lain berjudul “Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah”).

The Liang Gie dalam buku Pengantar Dunia Karang-Mengarang (1992, halaman 27) membagi karya tulis ilmiah menjadi dua rumpun, yakni rumpun pendidikan dan rumpun penelitian. Rumpun pendidikan berkaitan dengan fungsi pendidikan dalam lembaga pendidikan,  biasanya terjadi di perguruan tinggi. Karya tulis ilmiah jenis ini berfungsi sebagai sebagai (1) prasyarat kelulusan dalam suatu program studi di perguruan tinggi; (2) pedoman dalam proses belajar-mengajar dalam perkuliahan; dan (3) sumber referensi keilmuan atau ilmu pengetahuan. Rumpun penelitian berkaitan dengan fungsi penelitian ilmiah yang menjadi sumber pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Biasanya terjadi di lembaga penelitian.

Karya tulis ilmiah rumpun pendidikan dibagi lagi menjadi tiga jenis, yakni (1) karya tulis ilmiah kesarjanaan, yang meliputi makalah ilmiah, artikel ilmiah, proposal penelitian, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi; (2) karya tulis ilmiah pengajaran (didaktik), yang meliputi bahan kuliah, diktat kuliah, modul, buku ilmu pengetahuan, buku teks atau buku pelajaran; (3) karya tulis acuan (referensi) yang meliputi kamus, ensiklopedi, direktori, dan bibliografi.

Karya tulis ilmiah rumpun penelitian dibagi lagi menjadi tiga jenis, yakni (1) karya tulis ilmiah untuk dipublikasikan lewat majalah ilmiah atau jurnal ilmiah, yang disebut artikel ilmiah; (2) karya tulis ilmiah untuk dipresentasikan (dipaparkan) dalam forum pertemuan resmi, seperti seminar, simposium, diskusi ilmiah, diskusi panel, pelatihan, lokakarya yang disebut makalah ilmiah; (3) karya tulis ilmiah sebagai rancangan penelitian, baik penelitian empiris (lapangan) maupun penelitian kepustakaan (normatif) yang disebut proposal penelitian.

Berdasarkan lima ciri khas karya tulis ilmiah sebagaimana dijelaskan pada Bagian (8) di atas, maka dapat diidentifikasi jenis-jenis karya tulis ilmiah. Ada enam jenis karya tulis yang dapat dikelompokkan sebagai karya tulis ilmiah, yakni makalah ilmiah, artikel ilmiah, proposal penelitian, laporan  penelitian,  skripsi (termasuk tesis dan disertasi), dan buku ilmiah.

Pertama, Makalah Ilmiah

Makalah ilmiah adalah sebuah karya tulis yang membahas pokok persoalan (tema) tertentu dalam bidang keilmuan tertentu dan dipresentasikan dalam forum pertemuan resmi yang bersifat ilmiah,  seperti seminar, diskusi panel, lokakarya, pelatihan, workshop, TOT, dan lain-lain. Pembawa makalah ilmiah adalah orang dinilai pakar atau menguasai bidang ilmu tertentu dan bisa memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Bagian makalah ilmiah terdiri atas Pendahuluan, Metode, Hasil dan Pembahasan, Penutupan, dan Daftar Pustaka. Makalah ilmiah formatnya mirip dengan artikel ilmiah.

Kedua, Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah adalah sebuah karya tulis yang membahas bidang ilmu tertentu yang disusun secara lengkap dan dimuat dalam majalah ilmiah atau jurnal ilmiah. Ada dua jenis atikel ilmiah berdasarkan latar belakang hasil penelitiannya, yakni artikel ilmiah hasil penelitian empiris (lapangan) dan artikel ilmiah hasil penelitian kepustakaan (normatif). Bagian makalah ilmiah mirip dengan makalah ilmiah, terdiri atas Pendahuluan, Metode, Hasil dan Pembahasan, Penutupan, dan Daftar Pustaka. Artikel ilmiah dan makalah ilmiah hampir sama format dan kandungan isinya, hanya makalah ilmiah dipresentasikan dalam forum pertemuan ilmiah, sedangkan artikel ilmiah dimuat dalam jurnal ilmiah atau majalah ilmiah. Perbedaan yang lain, artikel ilmiah mempunyai abstrak, makalah ilmiah tidak punyai abstrak.

Ketiga, Proposal Penelitian

Proposal penelitian adalah karya tulis yang berisi rancangan atau usulan penelitian yang menggambarkan apa yang hendak diteliti dan bagaimana penelitian itu akan dilaksanakan (Sudjana, 1991, halaman 107). Proposal penelitian disusun oleh akademisi dari perguruan tinggi atau peneliti dari lembaga penelitian, baik perorangan maupun kelompok. Tujuan penelitian untuk mengkaji bidang keilmuan tertentu dan untuk memecahkan masalah yang ada. Sumber dana penelitian bisa berasal dari diri-sendiri (mandiri) bisa pula berasal dari pemerintah, lembaga penelitian, perguruan tinggi atau lembaga sponsor, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Mahasiswa membuat proposal penelitian ditujukan kepada program studi sebagai dasar mengumpulkan materi untuk penyusunan skripsi. Dosen membuat proposal penelitian kepada pemerintah atau lembaga penelitian untuk melakukan penelitian sekaligus dapat dana penelitian. Bagian proposal penelitian terdiri atas tiga bab, yakni Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Pustaka, Konsep, dan Teori; Bab III Metode Penelitian; dan Daftar Pustaka. Bisa pula dilengkapi dengan lampiran kalau diperlukan.

Keempat, Laporan Hasil Penelitian

Laporan hasil penelitian adalah karya tulis yang berisi laporan hasil penelitian yang dilakukan peneliti atau akademisi sebagai hasil tindak lanjut proposal penelitian yang dilakukan sebelumnya. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengkaji suatu permasalahan demi pengembangan bidang keilmuan tertentu atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sumber dana penelitian bisa disiapkan sendiri oleh peneliti (bersifat mandiri) bisa pula berasal dari pemerintah, lembaga penelitian, perguruan tinggi atau lembaga sponsor. Bagian laporan hasil penelitian terdiri atas lima bab, yakni Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Pustaka, Konsep, dan Teori; Bab III Metode Penelitian; Bab IV Hasil dan Pembahasan; Bab V Penutupan; dan Daftar Pustaka. Bisa pula dilengkapi dengan lampiran kalau diperlukan.

Kelima, Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Skripsi adalah sebuah karya tulis yang disusun mahasiswa sebagai syarat mendapatkan gelar Sarjana (S-1) di perguruan tinggi. Di samping skripsi, di perguruan tinggi juga dikenal tesis dan disertasi. Tesisi adalah karya tulis ilmiah yang disusun mahasiswa sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Magister (S-2). Sedangkan disertasi adalah karya tulis ilmiah yang disusun mahasiswa sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Doktor (S-3). Ketiga jenis karya tulis ilmiah ini pada dasarnya memiliki kesamaan terutama proses dan tahapan penelitian dan penulisannya, yang berbeda adalah bobot kandungan keilmuannya. Disertasi lebih berbobot kandungan isinya dibandingkan dengan tesis dan skripsi. Tesis lebih berbobot kandungan isinya dibandingkan dengan skripsi. Bagian skripsi, tesis, dan disertasi, sama dengan laporan hasil penelitian (meskipun ada beberapa tambahan), yakni Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Pustaka, Konsep, dan Teori; Bab III Metode Penelitian; Bab IV Hasil dan Pembahasan; Bab V Penupan; dan Daftar Pustaka. Bisa pula dilengkapi dengan lampiran kalau diperlukan.

Keenam, Buku Ilmiah

Buku ilmiah adalah karya tulis yang berisi atau membahas suatu bidang keilmuan dan teknologi tertentu. Bidang ilmu dan teknologi itu bermacam-macam, sesuai dengan rumpun bidang ilmu yang dikenal pada saat ini, seperti bidang ilmu-ilmu sosial, bidang ilmu alam (eksaskta), bidang ilmu humaniora, bidang ilmu teknologi, bidang ilmu keagamaan, bidang ilmu terapan, dan lain-lain. Buku ilmiah berisi uraian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi tertentu. Ilmu pengetahuan itu sendiri diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem sesuai dengan metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dalam bidang ilmu tersebut (KBBI, 2001, halaman 423). Buku ilmiah disusun dalam bentuk bab-bab, dari bab pertama sampai bab terakhir. *

Ende, Flores, 27 Februari 2022


Oleh Yohanes Sehandi
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Flores, Ende

 

 

Post a Comment for "Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah"