Terima Kasih Universitas Flores, Saya Sudah Tuntas Mengabdi
Oleh Yohanes Sehandi
Dosen
Universitas Flores yang Memasuki Masa Pensiun 12 Juli 2025
"Terima kasih Universitas Flores, saya sudah tuntas mengabdi."
Inilah
kalimat pertama dan utama yang saya ucapkan dengan tulus hati pada hari yang
berbahagia ini. Hari ini Senin pagi, 28 Juli 2025 adalah hari resmi pelepasan saya
mengakhiri masa tugas sebagai dosen tetap di Universitas Flores (Uniflor),
Ende.
Hari
ini saya memasuki masa pensiun (purna bhakti) dan dilepas secara resmi oleh Universitas Flores dalam upacara bendera di lapangan
Futsal Uniflor yang dipimpin langsung oleh Rektor Uniflor, Dr. Willybrordus
Lanamana, S.E., MMA.
Mengabdi 15 Tahun di Universitas Flores
Saya
bekerja sebagai dosen di Uniflor selama 15 tahun (2010-2025). Saya masuk kampus
Uniflor sejak 1 Oktober 2010. Ditempatkan pertama kali di Lembaga Publikasi
Uniflor (yang kemudian menjadi UPT Publikasi dan Humas) yang kini ruangannya menjadi ruang kuliah Program Studi Sastra Inggris.
Pada waktu masuk kampus Uniflor tahun 2010 itu sempat terdengar isu miring yang menolak kehadiran saya di Uniflor. Sepertinya khawatir jangan-jangan saya membawa misi
politik ke kampus Uniflor.
Maklumlah, waktu itu saya baru selesai masa tugas di
DPRD Provinsi NTT dari Fraksi PDI Perjuangan. Ternyata kemudian isu miring itu tidak terbukti. Selama 15 tahun di Uniflor saya dinilai lebih menonjol sebagai orang akademik, bukan sebagai orang politik.
Selang
beberapa bulan kemudian saya mendapat SK baru dari Ketua Umum Yayasan Perguruan
Tinggi Flores (Yapertif), Bapak HJ Gadi Djou, Drs. Ekon, di mana saya
ditempatkan sebagai dosen tetap di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uniflor terhitung sejak 7 Maret 2011.
Saya
senang sekali karena ditempatkan di Program Studi PBSI. Bagi saya Prodi ini
sangat cocok bagi saya karena saya mempunyai minat besar dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia. Meskipun
ijazah Magister (S-2) saya bidang Sosiologi (alumni UMM Malang, 2003), namun ijazah
Sarjana (S-1) saya di bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (alumni IKIP Negeri Semarang, sekarang Universitas Negeri Semarang, Unes, 1985).
Sampai
dengan tahun 2025 ini, saya sudah mengabdikan diri di dunia kerja selama 40
tahun, terhitung sejak tahun 1985. Dalam rentang waktu 40 tahun itu, bekerja sebagai dosen di Uniflor termasuk waktu kerja yang paling
lama, yakni 15 tahun dan sampai pensiun.
Sebelumnya
saya bekerja sebagai anggota DPRD Provinsi NTT selama 10 tahun atau dua periode (1999-2009). Sebelumnya
lagi bekerja sebagai Editor pada Penerbit Nusa Indah, Ende selama 10 tahun
(1989-1999) sambil merangkap menjadi dosen tidak tetap mata kuliah Bahasa
Indonesia di Stipar Ende selama 9 tahun (1990-1999) dan mata kuliah Bahasa Indonesia di STFK Ledalero Maumere selama 5 tahun (1994-1999).
Sebelumnya lagi saya dosen Bahasa Indonesia di FKIP Universitas Kristen Satya Wacana
(UKSW) Salatiga selama 5 tahun (1985-1989).
Uniflor Sebagai Panggung Akademik
Menjadi
dosen di Uniflor saya merasa seperti menemukan dunia saya yang menyenangkan. Dunia saya adalah dunia akademik. Dunia ilmu pengetahuan dan
seni. Dunia membaca dan menulis (literasi)
Dengan demikian, selama 15 tahun menjadi dosen di Uniflor menjadi panggung besar bagi saya dalam mewujudkan dunia akademik saya dan berkarya puncak selama
15 tahun. Pangkat dan golongan terakhir saya di Uniflor sampai pensiun adalah Lektor
III/d.
Selama
15 tahun di Uniflor, saya pernah dan sempat mengajar di 13 Prodi dari 17 Prodi
yang ada di Uniflor saat ini (2025). Ada yang satu tahun, ada dua tahun, ada yang beberapa tahun, ada
pula yang sampai belasan tahun. Prodi tempat saya mengajar penuh selama 15 tahun
adalah Prodi PBSI, kemudian Prodi Sastra Inggris sekitar 12 tahun. Kedua Prodi
saya mengajar sampai pensiun.
Adapun
ke-13 Prodi di Uniflor yang pernah dan sempat saya mengajar adalah Prodi PBSI, Sastra
Inggris, Akuntansi, Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Teknik Sipil, Teknik
Arsitektur, Agroteknologi, Ilmu Hukum, Pendidikan Matematika, Pendidikan
Fisika, Pendidikan Sejarah, dan Pendidikan Ekonomi. Prodi yang tidak pernah
saya mengajar adalah Prodi Sistem Informasi, PGSD, Pendidikan Biologi, dan Pendidikan
Kimia.
Jurnal Ilmiah dan Suara Uniflor
Selama 15 tahun di Uniflor, saya menghidupkan kembali jurnal Uniflor, yakni Majalah Ilmiah Indikator yang didirikan sebelumnya, namun tidak terbit berkali. Begitu saya dipercayakan menjadi Kepala UPT Publikasi dan Humas Uniflor (sebelumnya Lembaga Publikasi Uniflor) periode 2012-2016, saya menerbitkan jurnal ini secara berkali dua kali satu tahun, yakni bulan Maret dan September.
Setelah saya tidak lagi sebagai Kepala UPT Publikasi dan Humas, jurnal ini tidak terbit lagi sampai dengan saat ini.
Setelah sukses mengelola Majalah Ilmiah Indikator selama empat tahun (2012-2016) saya mendirikan jurnal baru bernama Jurnal Literasi. Saya sendiri sebagai pendiri. Kemudian pengelolaannya dibantu oleh sejumlah dosen di Prodi PBSI Uniflor.
Jurnal Literasi hidup selama empat tahun (2016-2020). Jurnal ini berhenti terbit karena tuntutan perkembangan zaman, di mana jurnal tercetak diganti dengan jurnal online. Saya tidak punya kapasitas untuk mengelola jurnal online. Maka, jurnal kebanggaan saya ini berhenti terbit.
Selama saya menjadi Kepala UPT Publikasi dan Humas Uniflor, Uniflor bekerja sama dengan harian umum Flores Pos yang terbit di Ende. Flores Pos menyediakan satu halaman penuh untuk diisi sivitas akademika Uniflor, dengan nama "Suara Uniflor." Pada waktu itu harian Flores Pos dipimpin Pater
Dr. John Dami Mukese, SVD>
Rubrik "Suara Uniflor" berisi berita-berita tentang Uniflor dan satu opini yang ditulis para sivitas akademika Uniflor (dosen, mahasiswa, dan karyawan). Setiap opini yang berhasil dimuat dalam rubrik "Suara Uniflor" diberi honor oleh Uniflor sebesar Rp 100.000, sebagai perangsang agar orang-orang Uniflor tertarik menulis opini di media massa.
Kumpulan artikel opini yang sudah dimuat dalam rubrik "Suara Uniflor" pada harian umum Flores Pos itu diterbitkan dalam buku antologi. Edisi pertama berjudul Antologi Opini Suara Uniflor 2012-2013 (Penerbit Ombak, Yogyakarta, 2014). Edisi kedua berjudul Antologi Opini Suara Uniflor 2014-2015 (Penerbit Ombak, Yogyakarta, 2016).
Menerbitkan Buku, Artikel, dan Blog
Selama
15 tahun di Uniflor, saya menulis dan menerbitkan buku-buku atas nama pribadi
sebanyak 9 judul, meliputi buku bahasa Indonesia, sastra Indonesia, sastra NTT,
dan jurnalistik. Saya menjadi Editor (tunggal dan bersama) menerbitkan 9 judul buku, baik buku bahasa maupun buku sastra.
Jumlah artikel yang
saya tulis sebagai Pengantar (Prolog) buku orang lain sebanyak 10 artikel untuk 10 judul buku,
sebagian besar tentang sastra. Jumlah artikel saya yang dimuat dalam buku antologi (bunga
rampai) bersama orang lain sebanyak 17 artikel dalam 17 judul buku, sebagai besar
tentang sastra.
Selama
15 tahun di Uniflor, tulisan saya yang berhasil masuk dalam Sinta (Google Scholar)
sebanyak 217 artikel. Ulasan buku yang berhasil masuk dalam Sinta (Document
Books) sebanyak 33 tulisan.
Jumlah tulisan saya yang dikutip atau disitasi
(Citations) orang sebanyak 518 kali dikutip. Buku saya yang paling banyak
dikutip atau disitasi orang berjudul Mengenal
25 Teori Sastra (cetakan 2014, 2016, 2018) sebanyak 470 kali dikutip. Buku ini rupanya menjadi buku pegangan di banyak Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di perguruan tinggi yang lain.
Skor
Sinta (Sinta Score Overall) saya sampai pensiun adalah 968. Jumlah artikel
(tulisan) pribadi saya yang dimuat dalam Blog pribadi, yakni Blog Yohanes
Sehandi, sebanyak 280 judul tulisan (lihat https://yohanessehandi.blogspot.com).
Semua karya tulis saya di atas, baik dalam bentuk buku maupun dalam bentuk artikel, baik di media massa cetak maupun di media massa online dan blog, selalu mencantumkan identitas saya, yakni sebagai Dosen Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Flores; atau sebagai Dosen FKIP Universitas Flores; atau sebagai Pengamat dan Kritikus Sastra Indonesia dari
Universitas Flores, Ende.
Penelitian Sastra dan Sastrawan NTT
Selama
15 tahun di Uniflor, secara khusus saya melakukan penelitian tentang sastra NTT
dan sastrawan NTT. Di bidang sastra NTT inilah nama saya dikenal luas, tidak
hanya di tingkat regional NTT, tetapi juga di tingkat nasional.
Hasil
penelitian saya tentang sastra NTT dan sastrawan NTT diterbitkan dalam empat
judul buku, yakni Mengenal Sastra dan
Sastrawan NTT (Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2012), Sastra
Indonesia Warna Daerah NTT (Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2015), Sastra
Indonesia di NTT dalam Kritik dan Esai (Penerbit Ombak, Yogyakarta, 2017), dan Antologi Esai dan Kritik Sastra NTT (Penerbit Kosa Kata Kita, Jakarta, 2021).
Legasi
khusus saya sebagai peneliti sastra dan sastrawan NTT diabadikan dalam mata
kuliah Apresiasi Sastra NTT pada Program Studi Sastra Inggris. Mata kuliah ini
saya sudah ampu sejak beberapa tahun yang lalu. Mata kuliah ini digagas sejak Bapak Maksimus Doy sebagai Ketua Prodi Sastra Inggris.
Terima kasih kepada Prodi
Sastra Inggris yang secara khusus membuka mata kuliah ini dalam Kurikulum Sastra Inggris untuk saya ampu
sesuai dengan keahlian saya. Setelah saya pensiun, semoga ada dosen sastra di
Uniflor yang bisa meneruskan mengampu mata kuliah Apresiasi Sastra NTT ini.
Karena
penguasaan saya yang menonjol di bidang sastra Indonesia dan sastra NTT, selama
15 tahun di Uniflor saya beberapa kali menjadi narasumber dalam berbagai
seminar dan lokakarya, baik tingkat regional NTT maupun tingkat nasional.
Saya
pun diundang dan hadir dalam Kongres Bahasa Indonesia XI (Oktober 2018) di
Jakarta dan Kongres Bahasa Indonesia XII (Oktober 2023) di Jakarta. Saya juga diundang dan hadir dalam Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia II (Munsi II,
tahun 2017) di Jakarta dan Munsi III (tahun 2020) di Jakarta.
Terima Kasih Kepada Berbagai Pihak
Pada
saat memasuki masa pensiun (purna bhakti) hari ini Senin, 28 Juli 2025 ini,
saya mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang berjasa dan
telah bekerja sama dengan baik selama 15 tahun saya bekerja di Uniflor.
Terima
kasih kepada Ketua Umum Yapertif, mulai dari Bapak HJ Gadi Djou sampai Bapak Dr. Lori Gadi Djou, Akt. Terima kasih
kepada Rektor Uniflor, Bapak Dr. Willybrordus Lanamana, S.E., MMA dan kepada para
Wakil Rektor Uniflor. Terima kasih kepada Dekan FKIP, Bapak Dr. Yosef Demon dan
kepada para Wakil Dekan FKIP.
Terima kasih kepada Ketua Program Studi PBSI, Ibu
Dominika Dhapa, M.Pd. dan Sekretaris Program Studi PBSI, Bapak Falentinus Bata,
M.Pd. Terima kasih kepada para dosen dan para pegawai Program Studi PBSI
Uniflor.
Terima kasih kepada para dosen dan pegawai Uniflor yang telah bekerja
sama dan membuat saya betah sampai pensiun di Uniflor. Terima kasih kepada para mahasiswa yang pernah dan sempat saya menularkan ilmu dan keterampilan kepada mereka. Semoga menjadi cerita dan kenangan yang menyenagkan. Minta maaf pula apabila ada tutur kata dan perilaku yang tidak menyenangkan.
Tidak hanya saya, istri saya Christiana Sri Murni yang meninggal dunia 17 Januari 2024 yang lalu, juga sudah bekerja lebih lama di Uniflor selama 34 tahun (1990-2024).
Bersama istri tercinta, saya pun mengucapkan terima kasih banyak. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Memberkati lembaga pendidikan tinggi Universitas Flores yang sama-sama kita cintai ini. *
Universitas Flores, Ende, 28 Juli 2025
Yohanes Sehandi
Selamat menikmati masa pensiun bersama keluarga tercinta, Tuhan selalu menyertai bapak dan keluarga.
ReplyDeleteTerima kasih untuk pengabdiannya bapak Yan
ReplyDelete*Tuhan tidak pernah keliru merancang sesuatu dalam hidup kita, sebab kita berharga di mata-Nya. Tuhan maha baik.*
ReplyDeleteSELAMAT MENIKMATI PURNA BHAKTI UNTUK BAPAK YOHANES SEHANDI.
Saudaraku, Sehandi Yohanes
ReplyDeleteTerharu aku membaca kisahmu 15 tahun mengabdi di Universitas Flores. Terpukau aku mengikuti jalinan kisah jejak langkahmu di sana. Ternganga aku demi menyadari angka-angka yang kau kenang sebagai bukti pengabdianmu. Terkesima aku membaca tlah begitu luas kau wariskan ilmu pada siapa saja. Artikel, buku, jurnal, Antologi. Belum lagi kau tebarkan melalui suara.
Kini tiba saatnya, kau tinggalkan semuanya. Dunia akademisi yang kau cintai. Dunia publikasi yang kau hayati. Kau Ahli Sastra dan Bahasa sejati.
Purna sudah tugas yang kau emban. Tetapi harus kau mengerti, panggungmu kini tidak lagi di Mimbar Akademik memang, Namun, kau masih memiliki panggung lain sebagai wahana berbagi ilmu.
Teruslah menulis, Saudaraku. Biarkan kami tetap melahap lezadnya olahan penamu.
Selamat menikmati masa Purna Tugas. Selamat melanjutkan impian baru. Tetaplah menulis!
Penuh kasih, teriring doa sehat selalu,
Sedulur dari masa sekolah dulu.
HR. Utami