Buku Koperasi Kredit di Tengah Arus Digitalisasi
Judul: Koperasi Kredit di Tengah Arus Digtalisasi
Editor: Yohanes Sehandi, dkk.
Sambutan 1: Menteri Koperasi dan UKM RI
Sambutan 2: Ketua Kopdit Serviam, Ende
Prolog 1: Rhenald Kasali
Prolog 2: Robby Tulus
Penerbit: Writing Revolution, Yogyakarta
Cetakan 1: 2020
Tebal: 407 halaman
ISBN: 978-623-7639-60-2
Pengantar Editor
Antara SPG dan Kopdit SBM terjadi kerja sama bersifat simbiosis mutualisme. Dalam konteks kerja sama ini, SPG dan Kopdit SBM akan saling mengasih, mengasuh, dan mengasah. Sudah barang tentu untuk langkah awal SPG membutuhkan resep asih, asuh, dan asah (kebutuhan dasariah) dari Kopdit SBM sebagai bidan yang melahirkannya.
Resep asih, asuh, dan asah dari Kopdit SBM terhadap SPG berupa suntikan modal, percikan gagasan cerdas, dan spirit Pancapilar Koperasi Kredit, yang meliputi pendidikan, swadaya, solidaritas, inovasi, dan persatuan dalam keberagaman. Dalam suatu keyakinan bahwa pada saatnya nanti SPG akan terpisah dari Kopdit SBM, namun memberikan citra positif bagi Kopdit SBM secara umum.
Harapan itu kini mulai terlihat, meskipun baru langkah awal. Berkat nutrisi kehidupan yang disuntikkan Kopdit SBM, SPG sudah mampu menghasilkan karya perdananya dalam bentuk buku bunga rampai ini. Penerbitan buku ini dilatarbelakangi oleh letupan intelektual para anggota SPG untuk coba memosisikan koperasi kredit (kopdit) sebagai lembaga keuangan non-bank yang mandiri, di tengah arus digitalisasi yang kini menggempur berbagai aspek kehidupan kita.
Kopdit yang selama ini dikesankan sebagai lembaga keuangan kuno (jadul) yang dipertentangkan dengan dunia digital yang menjadi trending topik pada era Revolusi Industri 4.0 sekarang ini. Mata pena perdana SPG ini ingin menghubungkan dua ujung dunia ekstrim tersebut: koperasi kredit yang kuno dengan digital yang modern dalam satu landscape ekonomi kerakyatan yang berbasis pada koperasi sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD Tahun 1945.
Buku bunga rampai ini terdiri atas 22 artikel. Artikel-artikel tersebut dibagi dalam lima bagian. Bagian I terdiri atas lima tulisan yang mengkaji topik Digitalisasi Industri 4.0 dan Gerakan Koperasi Kredit di Indonesia. Bagian II terdiri atas lima tulisan yang mengkaji topik Tantangan dan Peluang Kopdit di Era Milenial. Bagian III terdiri atas empat tulisan yang mengkaji topik Strategi Mengatasi Tantangan Era Milenial. Bagian IV terdiri atas empat tulisan mengkaji topik Pelayanan Koperasi Kredit Berbasis Digital. Bagian V terdiri atas empat tulisan yang mengkaji topik Inovasi dan Kreativitas dalam Keberagaman Usaha Kopdit.
Topik-topik yang dibahas dalam buku ini bagaikan tangkai-tangkai bunga mawar yang berserakan dan sudah menjadi milik publik yang terbiasa berselancar dalam dunia digital. Para penulis buku ini coba merangkai tangkai-tangkai mawar itu dan mempersembahkannya kembali kepada para pembaca budiman dengan menu baru yang sesuai dengan selera. Para pembaca yang akan menggeluti dunia digital akan terbantu dengan membaca buku ini.
Referensi yang dipakai para penulis buku ini sudah beredar luas, juga beragam sumber yang diakses dari internet. Harap dimaklumi, dunia digital adalah pendatang baru, yang mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, harus kita akrabi dan kuasai. Kalau tidak, kita akan tergilas dalam perjalanan waktu. Tempora mutantur et nos mutamur in illio, waktu berubah dan kita berubah bersama waktu.
Proses penerbitan buku ini cukup panjang. Diawali dari letupan intelektual sejumlah anggota SPG untuk menulis buku, kemudian berkembang dengan dibentuknya Divisi Penerbitan SPG dengan Ketua Kristoforus Kopong dan Sekretaris Hendrikus Meko Makin. Divisi inilah merancang kerangka buku sesuai dengan topik-topik yang sedang hangat diperbincangkan publik dan akan menjadi kebutuhan mendesak koperasi kredit (kopdit) atau credit union (CU) di Tanah Air. Semua anggota SPG diminta untuk menulis artikel sesuai dengan minat masing-masing.
Kemudian dibentuk Tim Editor dengan Ketua Yohanes Sehandi dengan anggota lima orang. Menteri Koperasi dan UKM dihubungi untuk membuat Sambutan dan pakar koperasi Rhenald Kasali dan Robby Tulis diminta membuat Prolog. Aloysius B. Kelen menulis Epilog. Divisi Penerbitan SPG dan Tim Editor adalah pihak yang terlibat langsung dalam penerbitan buku ini.
Pada kesempatan ini Tim Editor SPG menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kopdit SBM, yang membidani kelahiran SPG dan membantu mengasih, mengasuh, dan mengasahnya. Terima kasih kepada Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, dan Ketua Kopdit SBM, Kosmas Lawa Bagho, yang berkenan memberikan Sambutan.
Terima kasih yang sama disampaikan kepada Rhenald Kasali dan Robby Tulis yang bersedia menulis Prolog, dan kepada Aloysius B. Kelen yang menulis Epilog. Ini semua merupakan bentuk dukungan besar untuk kemajuan Kopdit SBM pada khususnya, dan koperasi kredit di seluruh Tanah pada umumnya. Semoga buku ini bermanfaat bagi kemjauan kodit di Tanah Air.
Tim Editor juga menyampaikan terima kasih kepada para penulis yang telah menyumbangkan artikel terbaiknya sesuai dengan topik-topik ditawarkan. Para penulis artikel pada buku perdana ini adalah Paskalis X. Hurint, Yohanes Sehandi, Kristoforus Kopong, Elias Cima, Kosmas Lawa Bagho, Teodorus V. Yankiter Jawa, Lambertus R. Mare, Christiana Sri Murni, Yohanes Satu, Hironimus Toda Tobi, Mikhael H. Jawa, Yohanes Berechmans Cardoso, Bernadus Gae Longa, Andreas Ngea, Hendrikus Meko Makin, Aloysius B. Kelen, Klemens Lae, Emanuel Labu, Richard Toulwala, Oswaldus Romanus, dan Fidentus D. D. Saputra.
Semoga tips-tips yang ditawarkan para penulis dalam buku ini dapat memantik api kesadaran insan kopdit di Tanah Air agar dapat berselancar di arus deras digitalisasi dan menjangkau generasi milenial yang sedang gandrung pada dunia digital. Dengan demikian, kopdit dapat menyesuaikan diri dengan arus digitalisasi menuju tujuan bersama, yakni kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan anggota kopdit pada khususnya.
Pada titik ini, goresan mata pena para anggota SPG bisa membenarkan pepatah tua ini: “Menulis adalah menghidupkan kembali yang telah mati.” Kopdit yang awalnya terkesan kuno akan berubah menjadi kopdit modern, kopdit yang awalnya melayani dalam bentuk manual kini akan berubah menjadi kopdit yang melayani dengan digital, kopdit yang awalnya dipenuhi generasi tua ketinggal zaman kini akan berubah menjadi kopdit yang dipenuhi dengan generasi milenial.
Tim Editor SPG menyadari bahwa buku ini belum sempurna. Semoga buku
berikutnya lebih sempurna lagi. Kami akan terus belajar untuk bisa menangkap
gerak dan arus perubahan zaman sesuai dengan tuntutan pada era Revolusi
Industri 4.0 ini. Segala usul saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat
kami harapkan. Selamat membaca, semoga bermanfaat. *
Ende, 24 Juli 2020
Tim Editor
Yohanes Sehandi
Kosmas Lawa Bagho
Kristoforus Kopong
Elias Cima
Andreas Ngea
Bernadus Gae Longa
Post a Comment for "Buku Koperasi Kredit di Tengah Arus Digitalisasi"