Jenis-Jenis Berita di Media Massa
Jenis-jenis berita di media massa, secara umum dikenal empat jenis. Keempat jenis berita di media massa itu adalah berita langsung, berita ringan, berita kisah, dan berita analisis. Jenis-jenis berita ini biasa kita baca di berbagai jenis media massa, baik media cetak maupun media elektronik dan media siber (online). Jenis-jenis berita di media massa tersebut dijelaskan secara singkat berikut ini.
Berita Langsung
Berita langsung dalam bahasa Inggris straight news. Menyangkut berita langsung ini, Ashadi Siregar, dkk (2003, halaman 154-155) menjelaskannya sebagai berikut. Berita langsung digunakan untuk menyampaikan kejadian-kejadian penting yang secepatnya perlu diketahui publik. Disebut berita langsung karena unsur-unsur terpenting dari peristiwa itu harus langsung atau sesegera mungkin disampaikan kepada publik, apakah pembaca (media cetak) atau pendengar (media elektronik) atau pemirsa (media elektronik dan media online).
Berita langsung juga disebut spot news atau berita cepat. Jika berita bersifat spot, maka wartawan harus berhadapan langsung dengan kejadian lalu melaporkan kejadian itu dari tempat kejadian (reportase). Jika tak dapat dihadapi langsung, wartawan bisa meminjam persepsi orang lain tentang kejadian tersebut. Melalui persepsi orang lain itu, wartawan menyusun kembali (merekonstruksi) kejadian yang ditulisnya. Berita langsung juga disebut sebagai hard news. Artinya, fakta yang digunakan untuk memberitakan suatu peristiwa adalah fakta keras, yakni fakta yang segera dapat diukur berdasarkan persepsi inderawi manusia.
Syarat aktualitas (kekinian) merupakan unsur terpenting berita langsung. Suatu kejadian yang sudah lama terjadi, tidak bernilai lagi untuk ditulis sebagai berita langsung. Kejadian yang telah lama terjadi hanya layak diberitakan jika ada unsur kuat lainnya selain aktualitas, dan biasanya ditulis sebagai berita ringan atau berita kisah.
Berapa lama kejadian dapat dianggap aktual? Untuk media cetak, misalnya surat kabar harian, kejadian kemarin dapat dianggap aktual, apabila belum dimuat surat kabar lain. Bisa juga kejadian yang sudah berusia dua hari, bahkan seminggu, tetap dianggap aktual karena kejadian itu baru saja diketahui, misalnya, peristiwa tenggelamnya kapal roro di perairan Maluku, menewaskan ratusan penumpang dan awak kapal. Tiadanya alat transportasi dan informasi menyebabkan berita tenggelamnya kapal roro itu terlambat diketahui. Meskipun terlambat, peristiwa itu dapat diberitakan. Mungkin yang ditonjolkan bukan lagi unsur waktu (aktualitas), melainkan makna atau isi peristiwa yang menyedihkan itu.
Yang perlu diperhatikan, suatu kejadian akan kehilangan aktualitasnya jika sudah dimuat dalam sejumlah media massa dan sudah diketahui publik. Namun demikian, aktualitas tidak hanya berkaitan dengan waktu, tetapi juga mencakup sesuatu yang baru diketahui, misalnya cara baru, ide baru, langkah baru, terobosan baru, serta perkembangan baru yang mutakhir. Semuanya itu memiliki makna penting bagi keadaan sekarang. Oleh karena itu, media massa yang tidak bersaing dalam hal aktualitas, harus mencari unsur lain dalam suatu peristiwa atau kejadian, antara lain dengan memberikan latar belakang yang sifatnya mausiawi dan hal-hal baru di atas.
Berita Ringan
Berita ringan sama dengan soft news dalam bahasa Inggris. Menurut Ashadi Siregar, dkk ((2003, halaman 155-156), berita ringan tidak mengutamakan unsur penting yang hendak diberitakan kepada publik, melainkan sesuatu yang menarik dan menyentuh perasaan. Berita ini biasa ditemukan unsur manusiawi dalam kejadian yang penting. Kejadian penting tersebut dituliskan sebagai berita langsung, sedang yang menyangkut unsur manusiawi dan menggugah ditulis sebagai berita ringan.
Berdasarkan kejadiannya, berita ringan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni (1) berita ringan yang merupakan peristiwa atau kejadian sampingan dari berita langsung di mana berita sampingan itu biasa disebut side bar; (2) berita ringan yang kejadiannya berdiri sendiri, yang tidak terkait dengan suatu peristiwa penting yang dituliskan sebagai berita langsung. Berita ringan jenis kedua dapat bertahan lebih lama, tidak terikat pada aktualitas. Jenis berita ini memberikan ganjaran psikologis langsung bagi pembacanya, misalnya keharuan, kesedihan, kegembiraan, simpati, dan sebagainya. Bahan berita ringan adalah kejadian atau peristiwa pada permukaan saja, tidak melacak secara mendalam latar belakangnya.
Unsur menarik berita ringan terletak pada gugahan dan sentuhan emosional bagi pembaca, pendengar, dan pemirsa. Hal-hal semacam itu terdapat dalam kejadian yang bersifat unik, tragis, sarkastis, dramatis, konyol, kontroversial, di luar kebiasaan, atau jarang terjadi. Sebagai contoh, seorang tokoh terkenal yang selama ini selalu bersantap di restoran mewah, tiba-tiba terlihat menikmati makan siang dengan koleganya di sebuah warung makan di pinggir jalan. Unsur ketenaran tokoh tersebut, kebiasaannya yang mewah, serta tindakan di luar perkiraan publik, dapat menjadikan peristiwa itu menarik untuk ditulis sebagai sebuah berita ringan.
Berita Kisah
Berita kisah atau ficer (feature news) adalah berita dalam bentuk kisah (cerita) yang dapat menyentuh perasaan, menambah pengetahuan pembaca, pendengar, pemirsa lewat penjelasan yang rinci, lengkap, serta mendalam. Berita kisah tidak terikat akan aktualitas. Nilai utamanya terletak pada unsur manusiawi atau informasi yang dapat menambah pengetahuan.
Berita kisah dapat ditulis dari kejadian yang sudah masuk kotak sejarah. Misalnya, kejadian manusiawi dialami Bung Karno dan keluarga pada waktu dibuang di Ende selama empat tahun (1934-1938). Bagaimana mertua Bung Karno, Ibu Amsih, akhirnya meninggal di Ende, dikuburkan dalam tata cara agama Islam dipadukan dengan adat-istiadat orang Ende. Hal seperti itu layak ditulis jika ternyata ada sesuatu yang baru dan menarik tentang kehidupan keluarga Bung Karno yang belum pernah diungkapkan, dan penting mendapat perhatian karena ada kaitannya dengan situasi dan kondisi sekarang.
Untuk peristiwa atau masalah yang sifatnya kekinian, bila dituliskan dalam format berita kisah, unsur waktu bukan merupakan kriteria utama, melainkan urgensi peristiwa atau masalah itu untuk mendapat perhatian. Berita kisah yang ditulis berdasarkan peristiwa yang baru terjadi, disebut news feature. Kalau dalam berita langsung unsur penting yang ditonjolkan, maka pada berita kisah yang tergolong news feature, unsur penting dan menarik ditonjolkan sekaligus. Adapun alasannya adalah (1) berita kisah umumnya ditulis karena peristiwa atau masalah yang diberitakan luas cakupannya; (2) dampak peristiwa atau masalah itu sendiri menyangkut kehidupan masyarakat luas; (3) dibutuhkan uraian yang lebih panjang dan rinci sehingga publik pembaca, pendengar, pemirsa dapat memahami secara baik duduk perkara sebenarnya.
Sebagai contoh, gejala kehidupan masyarakat kita yang kini banyak beralih dari kehidupan agraris (bertani/berkebun) menjadi kehidupan industrial. Keadaan itu mungkin seperti hal biasa saja. Tetapi, coba pikirkan sejenak konsekuensi yang timbul dari perubahan perilaku semacam itu. Misalnya, kota semakin padat, pengangguran dan kriminalitas semakin meningkat, fasilitas semakin tak memadai lagi. Persoalan semacam ini bisa menjadi bahan bagus untuk menulis berita kisah.
Perjuangan keras seseorang untuk meningkatkan taraf hidup, dari hanya menjadi tukang kayu di desa terpencil menjadi pengusaha real estat sukses di kota besar, misalnya, bagus kalau ditulis dalam bentuk berita kisah. Berita kisah semacam ini dikenal dengan nama ficer profil (profile feature). Ficer profil tentu saja tidak hanya berkaitan dengan cerita sukses, cerita kegagalan seseorang juga bisa menjadi bahan berita kisah. Jadi, ficer profil bisa menceritakan perjalanan hidup seseorang, bisa pula hanya menggambarkan sepak terjang orang tersebut dalam suatu kegiatan dan pada kurun waktu tertentu. Yang penting, lewat berita kisah unsur manusiawi berperan penting, itulah yang ditonjolkan. Tujuannya agar pembaca dapat bercermin lewat kehidupan orang lain.
Berita kisah tidak selalu menonjolkan unsur manusiawi yang menyentuh perasaan. Ada juga berita kisah yang menguraikan profil suatu perusahaan atau organisasi, menceritakan bagaimana perusahaan atau organisasi itu digerakkan untuk mencapai tujuannya. Ada pula berita kisah yang menjelaskan bagaimana melakukan sesuatu (how to do it feature). Dalam berita kisah jenis ini, informasi yang disampaikan lebih sebagai petunjuk yang dipandang penting bagi publik. Misalnya, petunjuk melakukan perjalanan wisata lewat jalan darat, dengan menyajikan keterangan di mana terdapat hotel, pompa bensin, rumah makan lengkap dengan perkiraan biaya, kualitas jalan, karakter masyarakat, dan sebagainya.
Berita kisah menonjolkan hal-hal yang menyentuh perasaan sebagai hal yang menarik. Jadi, untuk berita kisah ini dapat ditulis tentang peristiwa atau masalah yang diamati oleh manusia, baik yang sudah mendiang maupun yang masih hidup. Selain itu, juga dapat mengenai makhluk ataupun benda lain yang dapat diungkapkan sehingga menggugah perasaan orang. Bisa juga tentang awal mula suatu permasalahan yang sedang dihadapi sekelompok orang. Berita kisah digunakan untuk mengangkat nuansa atau warna kehidupan, yang sering tidak mungkin dilakukan lewat berita langsung. Persoalan aktualitas tidak menjadi kendala bagi berita kisah. Itulah sebabnya berita kisah tergolong berita yang penuh warna, dan menarik perhatian.
Baik berita kisah maupun berita analisis yang akan diuraikan berikut, sering dimuat dalam media cetak sebagai angker (jangkar, anchor) pada halaman depan surat kabar, atau laporan utama untuk rubrik khusus, atau pada edisi minggu maupun edisi suplemen, bisa juga pada halaman tambahan atau halaman sisipan. Berita kisah yang cukup panjang kadang-kadang dimuat secara serial (bersambung) pada surat kabar secara berurutan.
Berita Analisis
Berita analisis atau analysis news sering juga disebut sebagai laporan mendalam. Menurut Ashadi Siregar, dkk ((2003, halaman 158-159), laporan mendalam pada dasarnya memiliki struktur dan cara penulisan yang sama dengan berita kisah. Perbedaannya terletak pada adanya unsur manusiawi yang terdapat dalam berita kisah, yang belum tentu ditemukan dalam berita analisis. Berita analisis digunakan untuk menuliskan permasalahan secara lebih lengkap, mendalam, dan analitis. Cara penulisan seperti ini dimaksudkan untuk menyajikan informasi agar pembaca lebih memahami duduk perkara suatu permasalahan secara lebih mendalam.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering muncul peristiwa yang cukup rumit. Kerumitan masalah dalam peristiwa itu menyebabkan pembaca belum dapat memahami duduk perkara sebenarnya jika hanya diungkapkan melalui berita lansung. Pembaca belum tentu juga dapat mengerti jika permasalahan itu dijelaskan dengan menggunakan hanya satu sudut pandang. Kerumitan permasalahan menyebabkan peristiwa itu perlu disoroti secara lebih mendalam lewat sejumlah sudut pandang agar pembaca memperoleh pemahaman yang lebih baik, lengkap, dan menyeluruh. Surat kabar mingguan dan majalah berita mingguan seperti Tempo adalah media cetak yang mengkhususkan diri membuat laporan mendalam atau berita analisis.
Dengan laporan mendalam kita mengetahui awal mula terjadinya permasalahan, ke arah mana permasalahan itu berkembang, dan bagaimana kemungkinan solusi terhadap permasalahan tersebut. Begitu pula kaitan yang lebih jelas antara sebab akibat, apa saja kepentingan sejumlah pihak di dalam perkembangan persoalan tersebut, bagaimana kepentingan itu mempengaruhi arah perkembangan persoalan, termasuk apa dampak yang mungkin timbul, menjadi sorotan dalam laporan mendalam. Sering kaitan sebab akibat, begitu pula kepentingan sejumlah pihak, tidak tampak jelas di permukaan. Sejumlah fakta harus dikumpulkan ke belakang, sebelum peristiwa muncul. Semua fakta itu harus ditelusuri keterkaitannya satu demi satu terhadap perkembangan yang muncul kemudiam.
Laporan mendalam ditulis berdasarkan hasil liputan terencana, dan sering memerlukan waktu yang cukup. Cara peliputan seperti interpretatif atau investigasi, antara lain dilakukan ketika mengumpulkan fakta dan data yang diperlukan untuk menyusun berita analisis. Peliputan interpretatif dilakukan apabila untuk menggambarkan duduk perkara dari masalah yang diliput, diperlukan kemampuan interpretasi dalam melihat keterkaitan logis antara sejumlah fakta dan data. Adapun peliputan investigatif dilakukan apabila ada usaha sejumlah pihak untuk menutupi kejadian yang sebenarnya, atau menyembunyikan sejumlah fakta dan data. *
Oleh Yohanes Sehandi
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Flores, Ende
Post a Comment for "Jenis-Jenis Berita di Media Massa"