Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Profil Komunitas Sastra RSK NTT

Komunitas sastra yang bernama Rumah Sastra Kita NTT (RSK NTT) merupakan komunitas sastra orang-orang NTT (Nusa Tenggara Timur) yang berbasis pada media sosial WhatsApp (WA). Dengan demikian, komunitas RSK NTT adalah komunitas sastra online atau komunitas sastra dalam jaringan (daring). Komunitas sastra RSK NTT didirikan tepat pada hari raya tahun baru 2018, yakni Senin, 1 Januari 2018. Inilah hari lahir RSK NTT.

Adapun penginisiatif berdirinya RSK NTT adalah Dr. Yoseph Yapi Taum, seorang sastrawan, pengamat, dan ilmuwan sastra dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Atas inisiatif beliau maka  berdirinya Komunitas RSK NTT dengan sembilan orang pendiri, yakni Yoseph Yapi Taum (Yogyakarta), Yohanes Sehandi (Ende), Julia Daniel Kotan (Jakarta), JB Kleden (Kupang), Alfred B. Jogo Ena (Yogyakarta), Fanny J. Poyk (Jakarta), Maria Matildis Banda (Denpasar), Lanny Koroh (Kupang), dan Mazra E. Pellondou (Kupang).



Dr. Yoseph Yapi Taum

Pada awal berdirinya Januari 2018, Komunitas RSK NTT beranggotakan sembilan orang pendiri, kemudian berkembang, dan terus berkembang. Sampai dengan saat ini, pada waktu profil ini disusun pada 31 Agustus 2021, anggota RSK NTT berjumlah 100 orang. Anggota komunitas ini sebagian besar bertempat tinggal di NTT, sebagian di luar NTT, dan sebagian lagi di luar negeri.

Selain para pengurus RSK NTT, sejumlah anggota RSK NTT yang cukup aktif, antara lain Agustinus Thuru, Simply Yuvenalis, Nicolaus Loy, Pieter Anak Angin, Agust Dapa Loka, Emanuel Dapa Loka, Aris Woghe, Aster Bili Bora, Bernadus Barat Daya, Ian CK, Ignas Kaha, Jhony Lae, Jimmy Meko Hayong, Mario D. Kali, Dosangtus Parera, Christo Suhardi, Fian N., Hardy Sungkang, Fian Watu, Paulus Heri Hala, Marsel Robot, John Tubani, Frid da Costa, Bruno Dasion, Helena Beraf, Imelda Oliva Wisang, Kristopel Billi, Mariah Rosse Lewuk, Mario Bojan, Milla Lolong, Oriol Dampuk, Fritz Meko, SVD, Petrus Nandi, Silvester Hurit, Sipri Senda, Usman D. Ganggang, Veran Making, Walter Arryanto, Yosep Wuwur, Paskalis Bataona, Ivan Nsetorman, Christian Dan Dadi, Eto Kwuta, Ama Kewaman, Warenfridus Taseseb, Yandris Tolan, Elvira Hamapati, Zaeni Boli, dan lain-lain.



Anggota RSK Menjadi Peserta Munsi 3 pada 2-5 November 2020

Pada Senin, 8 Juni 2020, setelah berjalan lebih dari dua tahun, terjadi pergantian pengurus karena ada yang mengundurkan diri, yakni Lanny Koroh (Kupang) dan Fanny J. Poyk (Jakarta). Kedua nama pendiri ini diganti dengan dua nama baru, yakni Gusty Rikarno (Kupang) dan Robertus Fahik (Kupang). Pada 8 Juni 2020 itu pula terbentuk struktur kepengurusan Komunitas RSK NTT yang baru, dengan susunan sebagai berikut: Ketua Yoseph Yapi Taum (Yogyakarta), Wakil Ketua Yohanes Sehandi (Ende), Sekretaris JB Kleden (Kupang), Bendahara Julia Daniel Kotan (Jakarta), Anggota Alfred B. Jogo Ena (Yogyakarta), Maria Matildis Banda (Denpasar), Mezra E. Pellondou (Kupang), Gusty Rikarno (Kupang), dan Robertus Fahik (Kupang).

Penerbitan Buku Sastra dan Peringatan Hari Sastra NTT

Sesuai dengan rencana awal, kegiatan utama Komunitas RSK NTT adalah (1) Penerbitan buku-buku sastra, antara lain berupa buku antologi puisi, antologi cerpen, buku novel dan drama, buku antologi esai dan kritik sastra; (2) Peringatan Hari Sastra NTT, 16 Juni setiap tahun, berupa seminar sastra, peluncuran dan bedah buku sastra NTT, dan kegiatan keilmuan sastra yang lain. Jenis-jenis kegiatan RSK NTT akan terus bertambah ke depan sesuai dengan inisiatif dan kreativitas para pengurus dan anggota serta sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi.


     
Gerson Poyk (1931-2017)

Untuk kegiatan penerbitan buku sastra, sejak tahun 2018 sampai dengan akhir 2021, sudah lima buku sastra yang telah diterbitkan Komuitas RSK NTT, dua buku antologi puisi, dua buku antologi cerita pendek, dan satu buku antologi esai dan kritik sastra. Di samping penerbitan buku-buku sastra, Komuitas RSK NTT juga berencana untuk memperingati Hari Sastra NTT yang jatuh pada tanggal 16 Juni setiap tahun. Tanggal 16 Juni ini bersamaan dengan tanggal lahir Perintis Sastra NTT, Gerson Poyk (16 Juni 1931 – 24 Februari 2017). Hanya saja, sejak 2018 sampai 2021 peringatan Hari Sastra NTT 16 Juni belum sempat dilaksanakan.

Penerbitan Buku Sastra Tahun 2018

Selama 2018 ada dua buku diterbitkan, satu buku antologi puisi, satu buku antologi cerpen.

Pertama, buku antologi puisi berjudul Bulan Peredam Prahara: Antologi Puisi Pesan Perdamaian dari Bumi Flobamora, Seri 1 (2018). Tebal buku 328 halaman, memuat 225 judul puisi karya 53 penyair NTT. Diterbitkan oleh RSK NTT bekerja sama dengan Penerbit Kosa Kata Kita (KKK), Jakarta. Editor Alfred B. Jogo Ena. Kurator Mezra Pellondou, Yoseph Yapi Taum, dan Julia Daniel Kotan. Prolog ditulis Yoseph Yapi Taum. Yoseph Yapi Taum adalah dosen sastra di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Kedua, buku antologi cerpen berjudul Perempuan dengan Tiga Senyuman: Antologi Cerpen Pesan Perdamaian dari Bumi Flobamora, Seri 1 (2018). Tebal buku 190 halaman, memuat 13 cerpen karya 7 cerpenis NTT. Diterbitkan oleh Komunitas RSK NTT bekerja sama dengan Penerbit Kosa Kata Kita (KKK), Jakarta. Editor dan Kurator Maria Matildis Banda dan Fanny Poyk. Maria Matildis Banda adalah dosen sastra di Universitas Udayana, Denpasar, sedangkan Fanny J. Poyk adalah novelis dan cerpenis tinggal di Jakarta.

Penerbitan Buku Sastra Tahun 2019

Pada tahun 2019 ada satu buku sastra yang diterbitkan Komunitas RSK NTT, berupa antologi cerpen berjudul Narasi Rindu: Antologi Cerpen Pesan Perdamaian dari Bumi Flobamora, Seri 2 (2019). Tebal buku 297 halaman, memuat 36 cerpen, karya 19 cerpenis NTT. Diterbitkan Komunitas RSK NTT kerja sama dengan Penerbit Kosa Kata Kita (KKK), Jakarta. 2019. Editor dan Kurator Maria Matildis Banda dan Fanny Poyk.

Penerbitan Buku Sastra Tahun 2020

Pada tahun 2020 ada satu buku yang diterbitkan Komunitas RSK NTT, berupa antologi puisi berjudul Kepada Pedang dan Nayala Api: Antologi Puisi Pesan Perdamaian dari Bumi Flobamora, Seri 2 (2020). Tebal buku 333 halaman, memuat 217 judul puisi karya 74 penyair NTT. Diterbitkan Komunitas RSK NTT kerja sama dengan Penerbit Kosa Kata Kita (KKK), Jakarta. 2020. Editor Julia Daniel Kotan. Kurator Julia Daniel Kotan, Mezra Pellondou, dan Yoseph Yapi Taum. Prolog ditulis Yohanes Sehandi dan Epilog ditulis Jb Kleden. Yohanes Sehandi adalah dosen sastra di Universitas Flores, Ende, sedangkan Jb Kleden adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang.

Penerbitan Buku Sastra Tahun 2021

Pada tahun 2021 ada satu buku sastra berupa buku antologi esai dan kritik sastra, berjudul Antologi Esai dan Kritik Sastra NTT (2021). Tebal buku 401 halaman, memuat 50 judul esai dan kritik sastra NTT. Buku ini dibagi dalam tiga bagian, yakni Bagian Pertama: Esai dan Kritik Puisi NTT, berisi 21 tulisan; Bagian Kedua: Esai dan Kritik Cerpen NTT, berisi 16 tulisan; Bagian Ketiga: Esai dan Kritik Novel dan Drama NTT, berisi 13 tulisan.

Buku ini diterbitkan Komunitas RSK NTT kerja sama dengan Penerbit Kosa Kata Kita (KKK), Jakarta. 2021. Kurator Yoseph Yapi Taum, Marsel Robot, dan JB Kleden. Editor Yohanes Sehandi. Buku ini memuat 50 artikel esai dan kritik sastra NTT dari 43 penulis, karena ada penulis yang menulis lebih dari satu artikel. Penulis yang menulis dua artikel adalah Christian Dan Dadi, Imelda Oliva Wisang, JB Kleden, Maria Matildis Banda, Yohanes Sehandi, dan Yasintus Ratu.

Dilihat dari riwayat hidup para penulis artikel, dari 43 penulis artikel tersebut, sebanyak 37 penulis adalah orang-orang NTT, baik yang tinggal di NTT maupun di luar NTT, sedangkan 6 penulis artikel berasal dari luar NTT. Adapun ke-6 penulis artikel yang berasal dari luar NTT tersebut adalah Agus Sri Danardana, Ardi Wina Saputra, Bambang Widiatmoko, Fini Marjan, I Nyoman Suaka, dan Lidwina Ika.

Sastrawan NTT yang karyanya diulas dalam buku ini sebanyak 37 sastrawan. Dari 37 sastrawan NTT itu, sastrawan yang karyanya banyak diulas adalah (1) Gerson, ada 6 artikel; (2) Imelda Oliva Wisang, ada 5 artikel; (3) Mezra E. Pellondou, ada 3 artikel; (4) Maria Matildis Banda, ada 2 artikel; (5) Aris Woghe, ada 2 artikel; (6) Mario F. Lawi, ada 2 artikel. Sedangkan 31 sastrawan NTT yang lain masing-masing diulas satu artikel.

Demikianlah profil singkat Komunitas RSK NTT sampai dengan saat ini. Masih banyak yang direncanakan sebelumnya, namun baru ini saja yang terlaksana. Kendala utama terjadi pada tahun 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia. Semoga ke depan kegiatan Komunitas RSK NTT akan semakin banyak. *

Ende, 31 Agustus 2021
Oleh Yohanes Sehandi
Wakil Ketua Komunitas Sastra RSK NTT

2 comments for "Profil Komunitas Sastra RSK NTT"