Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Enam Buku Antologi Puisi Penyair NTT

Dalam catatan saya, sampai dengan saat ini, lebih dari 60 orang penyair NTT yang berkiprah di panggung sastra. Jumlah buku antologi puisi yang telah mereka terbitkan, sampai kini tidak kurang 110 judul. Tentu saja masih banyak buku antologi puisi yang luput dari pelacakan saya.

Dari 110 judul buku itu, ada enam buku antologi puisi yang bisa dinilai sebagai representasi karya para penyair NTT yang berkiprah di panggung sastra Indonesia modern. Keenam buku antologi puisi tersebut diperkenalkan secara singkat berikut ini.

 
Pertama, buku puisi Senja di Kota Kupang (2013), tebal buku 219 halaman. Buku ini menghimpun 104 judul puisi karya 33 penyair NTT. Diluncurkan pada Temu 1 Sastrawan NTT di Kupang pada 30-31 Agustus 2013. Sebagian besar penyair yang karyanya terhimpun dalam buku ini hadir pada Temu 1 Sastrawan NTT tersebut. Tidak ada Prolog dan Epilog dalam buku ini, hanya Kata Pengantar dari Kepala Kantor Bahasa NTT, Luthfi Baihaqi.

Kedua, buku puisi Ratapan Laut Sawu (2014) diterbitkan Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, dengan Editor Yoseph Yapi Taum, tebal buku 308 halaman. Buku ini memuat 261 judul pusi karya 43 penyair NTT. Di samping menyusun Kata Pengantar, Yoseph Yapi Taum juga menyusun Prolog, sedangkan Pater Paul Budi Kleden menyusun Epilog. Yoseph Yapi Taum adalah Dosen Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, sedangkan Pater Paul Budi Kleden adalah Dosen Filsafat pada STFK Ledalero, Maumere.

Ketiga, buku puisi Nyanyian Sasando (2015), tebal buku 207 halaman. Buku ini memuat 153 judul puisi karya 32 penyair NTT. Diluncurkan pada Temu 2 Sastrawan NTT di Universitas Flores, Ende, pada 8-10 Oktober 2015. Editor buku Yoseph Yapi Taum dan Maria Matildis Banda, yang juga bertindak sebagai kurator puisi untuk buku ini. Yoseph Yapi Taum menulis Prolog, Maria Matildis Banda menulis Epilog. Yoseph Yapi Taum adalah Dosen Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, sedangkan Maria Matildis Banda adalah Dosen Sastra pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Denpasar.

Keempat, buku puisi Nusa Puisi (2016), tebal buku 209 halaman. Buku ini memuat 75 judul puisi karya 58 penyair NTT. Diterbitkan Penerbit Kandil Semesta Bekasi. Editor buku Julia Daniel Kotan. Dewan kurasi Joko Pinurbo, Alexander Aur Apelaby, dan Dhenok Kristianti. Prolog disusun Pater Paul Budi Kleden, dan Epilog disusun Alexander Aur Apelaby. Pater Paul Budi Kleden adalah Dosen Filsafat pada STFK Ledalero, Maumere, sedangkan Alexander Aur Apelaby adalah Dosen Filsafat Universitas Pelita Harapan, Jakarta.



Kelima, buku puisi Bulan Peredam Prahara (2018), tebal buku 328 halaman. Buku ini memuat 225 judul puisi karya 53 penyair NTT. Diterbitkan oleh Komunitas Rumah Sastra Kita (RSK) bekerja sama dengan Penerbit Kosa Kata Kita (KKK), Jakarta. Komunitas RSK adalah sebuah komunitas sastra orang-orang NTT yang bergabung dalam grup media sosial WhatsApp (WA) dibentuk pada 1 Januari 2018. Editor buku Alfred B. Jogo Ena. Dewan kurasi Mezra E. Pellondou, Yoseph Yapi Taum, dan Julia Daniel Kotan. Prolog ditulis Yoseph Yapi Taum, Dosen Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.


Keenam, buku puisi Kepada Pedang dan Nyala Api (2019). Buku ini memuat 203 judul puisi karya 73 penyair NTT. Diterbitkan oleh Komunitas Rumah Sastra Kita (RSK) bekerja sama dengan Penerbit Kosa Kata Kita (KKK), Jakarta. Komunitas RSK adalah sebuah komunitas sastra orang-orang NTT yang bergabung dalam grup media sosial WhatsApp (WA) dibentuk pada 1 Januari 2018. Editor buku Julia Daniel Kotan. Dewan kurasi Mezra E. Pellondou, Yoseph Yapi Taum, dan Julia Daniel Kotan. Prolog ditulis Yohanes Sehandi dan Epilog ditulis Jb Kleden. Yohanes Sehandi adalah Pengamat dan Dosen Sastra Indonesia di Universitas Flores, Ende, sedangkan Jb Kleden adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang.

Perlu dicatat pula, ada 25 orang penyair NTT masuk dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), Editor Maman S. Mahayana, Penerbit Yayasan Hari Puisi Indonesia, Jakarta. Kurator untuk penyair NTT adalah Yohanes Sehandi dan Julia Daniel Kotan.

Ke-25 penyair NTT tersebut (sesuai abjad) adalah Agust Dapa Loka, Alexander Aur, Amanche Franck Oe Ninu, Bara Pattyradja, Bernard Tukan, Christian Dicky Senda, Dami N. Toda, Erich Langobelen, Fanny J. Poyk, Frid da Costa, Gerson Poyk, Jefta Atapeni, John Dami Mukese, Kristopel Bili, Mario F. Lawi, Marsel Robot, Mezra E. Pellondou, Paulus Heri Hala, Santisima Gama, Suster Wilda, Umbu Landu Paranggi, Usman Ganggang, Willy A. Hangguman, Yoseph Yapi Taum, dan Yoss Gerard Lema. 

Ende, Flores, 29 April 2021

3 comments for "Mengenal Enam Buku Antologi Puisi Penyair NTT"