Mengenal 5 Buku Antologi Puisi Sastrawan NTT
Dalam catatan saya, sampai dengan tahun 2019 ini, baru ada lima buku antologi puisi karya para sastrawan NTT yang telah diterbitkan. Dilihat dari segi banyaknya penyair dan banyaknya puisi yang terhimpun di dalamnya, kelima buku antologi puisi ini bisa dinilai sebagai “representasi” karya para penyair NTT yang berkiprah di panggung sastra Indonesia modern. Kelima buku antologi tersebut diperkenalkan secara singkat berikut ini.
Pertama, buku puisi Senja di Kota Kupang (2013), tebal 219 halaman. Buku ini menghimpun 104 judul puisi karya 33 penyair NTT. Diluncurkan pada Temu 1 Sastrawan NTT di Kupang pada 30-31 Agustus 2013. Sebagian besar penyair yang karyanya terhimpun dalam buku ini hadir pada Temu 1 Sastrawan NTT tersebut.
Kedua, buku puisi Ratapan Laut Sawu (2014) diterbitkan Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, dengan Editor Yoseph Yapi Taum, tebal 308 halaman. Buku ini memuat 261 judul pusi karya 43 penyair NTT. Di samping menyusun Kata Pengantar, Yapi Taum juga menyusun Prolog, sedangkan Pater Paul Budi Kleden menyusun Epilog. Yoseph Yapi Taum adalah Dosen Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, sedangkan Pater Paul Budi Kleden adalah Dosen Filsafat pada STFK Ledalero, Maumere.
Ketiga, buku puisi Nyanyian Sasando (2015), tebal 207 halaman. Buku ini memuat 153 judul puisi karya 32 penyair NTT. Diluncurkan pada Temu 2 Sastrawan NTT di Universitas Flores, Ende, pada 8-10 Oktober 2015. Editor buku Yoseph Yapi Taum dan Maria Matildis Banda, yang juga bertindak sebagai kurator puisi untuk buku ini. Yoseph Yapi Taum menulis Prolog, Maria Matildis Banda menulis Epilog. Yoseph Yapi Taum adalah Dosen Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, sedangkan Maria Matildis Banda adalah Dosen Sastra pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Denpasar.
Keempat, buku puisi Nusa Puisi (2016), tebal 209 halaman. Buku ini memuat 75 judul puisi karya 58 penyair NTT. Diterbitkan Penerbit Kandil Semesta Bekasi. Editor buku Julia Daniel Kotan. Dewan kurasi Joko Pinurbo, Alexander Aur Apelaby, dan Dhenok Kristianti. Prolog disusun Pater Paul Budi Kleden, dan Epilog disusun Alexander Aur Apelaby. Pater Paul Budi Kleden adalah Dosen Filsafat pada STFK Ledalero, Maumere, sedangkan Alexander Aur Apelaby adalah Dosen Filsafat Universitas Pelita Harapan, Jakarta.
Kelima, buku puisi Bulan Peredam Prahara (2018), tebal 328 halaman. Buku ini memuat 225 judul puisi karya 53 penyair NTT. Diterbitkan oleh Komunitas Rumah Sastra Kita (RSK) bekerja sama dengan Penerbit Kosa Kata Kita, Jakarta. Komunitas RSK adalah sebuah komunitas sastra orang-orang NTT yang bergabung dalam grup media sosial WhatsApp (WA) dibentuk pada 1 Januari 2018. Editor buku Alfred B. Jogo Ena. Dewan kurasi Mezra E. Pellondou, Yoseph Yapi Taum, dan Julia Daniel Kotan. Prolog ditulis Yoseph Yapi Taum, Dosen Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. *
Oleh Yohanes Sehandi
Penulis Buku Mengenal Sastra dan Sastrawan NTT
Post a Comment for "Mengenal 5 Buku Antologi Puisi Sastrawan NTT"