Mengenal dan Menulis Berita
Lewat
berbagai media massa, baik media cetak dan media elektronik maupun media online
atau media sosial (medsos), kita membaca berbagai jenis berita. Ada berita yang
dipublikasikan setelah melalui proses seleksi oleh editor atau redaktur media
massa tersebut. Namun ada banyak berita yang tidak melalui proses seleksi, terutama
berita dalam berbagai media online
atau media sosial (medsos). Akibatnya, banyak sekali berita yang kita baca tidak
memenuhi syarat sebagai sebuah berita yang baik dan benar. Berita yang tidak
memenuhi syarat itulah yang dikelompokkan sebagai berita bohong atau hoax.
Fenomena berita
bohong pada media sosial (medsos) di Indonesia akhir-akhir ini sudah pada
tingkat mengkhawatirkan. Betapa tidak, berita bohong itu sebagian besar
menyangkut isu sensitif yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan
bangsa. Presiden Joko Widodo akhirnya menanggapi serius fenomena berita bohong
ini dan akan bertindak tegas para penyebar berita bohong dengan memberlakukan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(ITE).
Bagaimana kita
menyusun berita yang baik dan benar? Berita yang baik dan benar adalah berita
yang mengandung unsur 5W+1H. Unsur 5W+1 H adalah syarat mutlak sebuah berita. Berita
yang tidak mengandung unsur 5W+1 H masuk dalam jenis berita bohong yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan. Apa dan bagaimana unsur 5W+1 H itu? Unsur 5W+1 H
adalah singkatan dari bahasa Inggris: what
(apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why
(mengapa), dan how (bagaimana). Berikut
penjelasannya.
What = Apa.
Artinya, apa? Unsur what ini berfungsi untuk menanyakan
tentang berita apa yang akan kita tulis, isi atau tema apa yang akan diangkat
dalam berita, atau hal utama apa yang akan ditonjolkan dalam berita tersebut.
Unsur what adalah isi berita, sangat
penting dalam sebuah berita karena menjadi “jangkar penentu” untuk kehadiran
4W+1H yang lain. Tidak sulit menentukan what
atau tema atau isi berita. Setiap hari sangat banyak informasi dan peristiwa yang
bisa diangkat menjadi isi atau tema berita yang layak diketahui orang. Kuncinya
banyak bergaul dan bertemu orang-orang.
Who = Siapa. Artinya, siapa? Pengertian
who adalah tokoh atau orang atau
orang-orang yang ada dalam berita. Unsur who
di sini kita harus menggali sumber-sumbernya, seperti siapa orangnya, ciri-ciri,
nama, umur, pekerjaan, jabatan, alamat, serta atribut yang berkaitan dengan
seseorang atau beberapa orang. Who di
sini bisa juga tokoh atau pejabat yang menjadi narasumber yang terlibat dalam
sebuah peristiwa atau kejadian. Who
bisa satu orang, dua orang, atau sekelompok orang. Who terkait erat dengan what,
yakni apa yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa
atau kejadian.
When = Kapan. Artinya, kapan? Kapan waktunya kejadian atau
peristiwa itu berlangsung. Waktu dilihat dalam bentuk jam berapa, hari apa dan
tanggal berapa. Suatu peristiwa terjadi dalam satuan waktu, dalam jangka waktu
tertentu, yakni kapan. Bagus sekali kalau penulis bisa merunutnya dalam sebuah
kronologis sehingga pembaca dapat mengikuti langkah demi langkah, dari waktu ke
waktu tentang perkembangan suatu peristiwa. Waktu itu tidak hanya pada waktu
peristiwa berlangsung, juga bisa waktu sebelum peristiwa terjadi, dan
perkembangannya setelah peristiwa itu berlangsung.
Where = Di mana. Artinya, di mana? Unsur ini memberitahukan lokasi
kejadian peristiwa (what) yang
ditulis dalam berita. Sebuah informasi, keadaan, dan peristiwa terjadi pada
suatu tempat, pada lokasi atau seting tertentu. Tidak ada kejadian tanpa
kehadiran lokasi (locus) yang menjadi
latar kejadian itu. Semua informasi tentang lokasi sama pentingnya dengan who. Dalam media massa, lokasi peristiwa
atau tempat kejadian perkara (TKP) harus
disebutkan jelas dalam sebuah berita. Dengan demikian publik tahun, apa
kejadiannya, siapa yang terlibat, dan tempat kejadian di mana.
Why = Mengapa. Artinya, mengapa? Mengapa kejadian atau peristiwa
itu terjadi (what). Saat menulis kita
harus menggali dan mengupas berbagai sudut hal-ihwal mengapa peristiwa itu
terjadi. Pertanyaan “mengapa” menjadi sumber informasi sebab-musabab atau
awal-mula sebuah peristiwa atau kejadian. Dalam sebuah berita, menjawab
pertanyaan “mengapa” ini sangat menarik bagi publik untuk mengetahui persis
duduk perkaranya, mengapa hal itu terjadi. Kepiawaian seorang wartawan dalam
melukiskan awal-mula, sebab-musabab, serta akibat dari suatu peristiwa sangat
menentukan menarik tidaknya unsur why (mengapa)
ini. Di sinilah keahlian penulis berita untuk mengurai sebab-akibat dari
seluruh informasi yang sebelumnya terkadang simpang-siur.
How = Bagaimana. Artinya, bagaimana? Bagaimana peristiwa atau
kejadian itu terjadi. Artinya, gambaran atau kondisi peristiwa itu terjadi,
bagaimana proses terjadinya. Tanpa how,
berita tidak bermutu, terasa hambar, dan aneh. How merupakan obat penawar pembaca yang ingin tahu detail
terjadinya peristiwa. Dengan bekal unsur how
ini kita bisa menjelaskan bagaimana peristiwa itu terjadi, siapa-siapa saja
yang terlibat, bagaimaa keterlibatannya, bagaimana mereka melakukannya.
Bagaimana menjelaskan tentang awal kejadian, kemudian berlanjut pada kejadian,
yang akhirnya selesai. Di sinilah how
memiliki peran penting dalam sebuah berita, memberikan warna yang menarik. *
Oleh Yohanes Sehandi
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, Universitas Flores, Ende
(Telah dimuat harian Flores Pos, terbitan Ende, pada Sabtu, 14 Januari 2017)
Post a Comment for "Mengenal dan Menulis Berita"