Peran Universitas Flores dalam Memasyarakatkan Sastra NTT
Oleh
Elvareta Pridi
Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia,
Universitas Flores
Dalam tiga tahun
terakhir ini, sejak tahun 2012, peran Universitas Flores (Uniflor), dalam hal
ini Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI), dalam
memasyarakatkan sastra NTT sangatlah besar. Uniflor adalah sebuah perguruan
tinggi di NTT yang memberi perhatian khusus pada upaya menggali dan mengembangkan
sastra NTT.
Sastra NTT yang
dimaksudkan di sini adalah sastra Indonesia warna daerah NTT, dan sastrawan NTT
adalah sastrawan Indonesia kelahiran NTT. Berikut ini penulis kemukakan
sejumlah peran strategis yang telah dimainkan Uniflor dalam memasyarakatkan
sastra NTT.
Pertama,
peran melacak sastra dan sastrawan NTT. Seperti sudah diketahui bersama, orang pertama yang memberi perhatian khusus dalam
melacak sastra dan sastrawan NTT adalah pengamat dan dosen sastra dari Uniflor,
yakni Bapak Yohanes Sehandi. Sejak tahun 2011, beliau secara rutin
mempublikasikan hasil pelacakannya di berbagai surat kabar lokal dan regional
NTT yang berkaitan dengan sastra dan sastrawan NTT. Hasil kerja panjang dan
tekun itu berhasil merumuskan pengertian sastra dan sastrawan NTT, sejarah
pertumbuhan dan perkembangan sastra NTT, dan mengorbitkan puluhan sastrawan NTT
ke panggung sastra Indonesia.
Hasil penemuannya telah
diterbitkan dalam buku berjudul Mengenal
Sastra dan Sastrawan NTT (2012) diterbitkan Penerbit Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta. Terlepas adanya pro-kontra terhadap isi buku ini, yang jelas sampai
kini satu-satunya acuan untuk mengetahui apa dan bagaimana sastra dan sastrawan
NTT hanya pada buku ini. Para sastrawan NTT yang diorbitkan dalam buku ini
menjadi acuan utama Kantor Bahasa NTT dalam menetapkan peserta Temu 1 Sastrawan
NTT yang berlangsung di Kupang pada 30-31 Agustus 2013 yang lalu.
Kedua,
peran membedah karya sastra NTT. Seakan dipicu oleh buku Mengenal Sastra dan Sastrawan NTT, mahasiswa Prodi PBSI Uniflor
Semester III dan Semester IV, masing-masing berjumlah tujuh kelas, secara
berkala membedah atau mengulas karya-karya sastra NTT. Setiap kelas dengan
antusias membedah karya para sastrawan NTT dengan SMP dan SMA/SMK sebagai
sekolah mitra di Kota Ende dan sekitarnya.
Mahasiswa Semester III
membedah karya sastra puisi bersama siswa/i SMP sebagai mitra. Kegiatan ini sebagai aplikasi mata
kuliah Kajian dan Apresiasi Puisi yang diasuh oleh dosen sastra PBSI Uniflor,
Imelda Oliva Wisang (Suster Wilda, CIJ). Mahasiswa Semester IV membedah karya
sastra prosa berupa novel dan cerpen dengan siswa/i SMA/SMK sebagai sekolah
mitra. Kegiatan ini sebagai aplikasi mata kuliah Kajian dan Apresiasi Fiksi
yang juga diasuh oleh Suster Wilda. Laporan hasil kegiatan bedah puisi dan
bedah novel/cerpen ini sudah banyak dipublikasikan oleh para mahasiswa PBSI
Uniflor di harian Flores Pos, harian yang
menjalin kerja sama dengan Uniflor.
Ketiga,
peran mementaskan drama sastra. Peran strategis lain yang dilakukan para
mahasiswa Prodi PBSI Uniflor adalah pementasan drama. Pementasan drama ini
dilakukan oleh mahasiswa Semester V sebagai aplikasi mata kuliah Kajian dan
Apresiasi Drama yang diasuh oleh dosen sastra PBSI Uniflor, M.M. Bali Larasati.
Mahasiswa Semester V masing-masing kelas (tujuh kelas) mementaskan sebuah karya
sastra drama yang bersifat kontekstual, yakni konteks Flores/Lembata atau
konteks NTT.
Selama tiga tahun
terakhir ini, karya sastra drama yang dipentaskan sebagian besar berasal dari
cerita rakyat dari berbagai daerah yang ada di Flores/Lembata. Cerita-cerita
rakyat yang ada diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kemudian digubah lagi
menjadi naskah drama, dan naskah drama itulah yang dipentaskan. Pementasan
drama ini diselenggarakan di Auditorium Uniflor, biasanya dipadati ribuan
mahasiswa sebagai penonton.
Keempat,
peran mengadakan lomba karya sastra. Prodi PBSI Uniflor juga mengadakan lomba
penulisan karya sastra, di antaranya adalah lomba penulisan (sekaligus pembacaan)
puisi untuk para siswa/i SD se-Kota Ende, dan lomba penulisan cerita pendek
untuk para siswa/i SMA sedaratan Flores/Lembata. Lomba penulisan puisi
diselenggarakan pada peringatan Bulan Bahasa Oktober 2012. Hasil lomba ini
telah diterbitkan dalam bentuk buku berjudul Pesona Indonesiaku: Antologi Puisi Anak Sekolah Dasar Kota Ende (2013),
Editor Imelda Oliva Wisang, diterbitkan Penerbit Nusa Indah, Ende. Lomba
penulisan cerpen diselenggarakan pada peringatan Bulan Bahasa Oktober 2013.
Hasil lomba ini telah diterbitkan dalam bentuk buku berjudul Wajah Indonesiaku: Antologi Cerpen Siswa SMA
Flores Lembata (2014) Editor Imelda Oliva Wisang, Yohanes Sehandi, dan
Veronika Genua. Kegiatan ini kiranya terus diselenggarakan untuk menggali dan
mengembangkan budaya lokal NTT. Prodi PBSI Uniflor diharapkan menjadi garda
terdepan dalam mengembangkan sastra NTT.
Sejumlah peran strategis
Uniflor sebagaimana dijelaskan di atas tentu wajib didukung oleh berbagai
kalangan. Tidak hanya menjadi peran perguruan tinggi sebagai lembaga ilmiah,
juga membangkitkan semangat sivitas akademika Uniflor dalam mengambil peran menumbuh
dan mengembangkan budaya lokal/regional NTT, terutama di bidang sastra. *
(Telah dimuat harian Flores Pos
(Ende) pada Sabtu, 14 Juni 214).
Post a Comment for "Peran Universitas Flores dalam Memasyarakatkan Sastra NTT"